Cerita Siswa Juara Lomba Membaca Cepat

 Lombok Barat -Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lombok Barat resmi menutup kegiatan literasi sejarah dan pameran Museum Kamis (6/10). 

Berkolaborasi dengan Museum Provinsi NTB dan didukung oleh Bank NTB, Hotel Montana, Baznas Lombok Barat, dan PDAM Giri Menang berhasil menyedot perhatian masyarakat dan kalangan pelajar yang berlangsung selama empat hari.

Selama proses lomba ini, banyak cerita menarik dari para siswa yang mengikuti lomba ini. Tak terpikir juara, tiba-tiba takdir berkehendar menjadi juara.

Ketua TP PKK Hj. Khaeratun secara resmi menutup kegiatan tersebut dengan menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba membaca nyaring, dan lomba membaca cepat serta refleksi buku sejarah tingkat SD, SMP dan SMA. 

" Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri. Bangsa yang besar itu generasi yang cinta literasi. Literasi adalah jendela ilmu,"kata Hj. Khaeratun.

Bunda literasi ini, mengajak para pelajar untuk terus meningkatkan budaya literasi. Ia memberikan apresiasi kegiatan yang digelar Disarpus Lombok Barat berkolaborasi dengan Museum Provinsi NTB.

"Saya bahagia, generasi kita cinta literasi. Yang belum juara jangan berkecil hati, jadikan semangat. Itu kemenangan yang tertunda,"katanya.

Sementara itu, Kepala  Disarpus Lombok Barat H. Saeful Ahkam mengatakan bahwa melalui kegiatan ini, masyarakat dan pelajar bisa meningakatkan minta baca dari buku ataupun dari media digital  untuk menambah pengetahuan dan menghindari hoax. Kedepan, kegiatan semacam ini terus akan dilaksanakan.

"Dari data ini, kita bisa melakukan pemetaan dan melakukan pembinaan literasi di sekolah. Program pembinaan literasi terus kami lakukan. Terima kasih atas suport berbagai pihak, "katanya.

Sementara itu, siswi SMAN 1 Gerung yang meraih juara 2 Yunia Putri Salsabila  tidak percaya bisa meraih juara. Disaat mendaftar ia hanya ingin mencoba, tanpa mengharapkan juara. 

" Ketika lomba dimulai, kesan pertama yang saya rasakan itu tentu sedikit ragu dengan diri. Itu hal yang lumrah di rasakan. Ini pengalaman pertama mengikuti lomba," katanya seraya mengatakan bahwa ketika lomba dimulai, ada rasanya ingin mendapatkan juara itu timbul dalam diri. 

"Saya berpikir bisa juara. Ini berkat  doa guru dan teman-teman agar saya bisa mendapatkan juara.  Saya sangat senang dan bahagia,"katanya. 

Dikatakanya, setelah mengikuti lomba ini, ia akan terus belajar  membaca cepat   dari  buku.  Terkadang ia merasa  jenuh dan  malas ketika membaca.  

" Pengalama ini sangat berharga, saya jadi tau teknik  membaca cepat dan cara mendapat informasi dari buku secara cepat dan tepat"katanya. 

SAHMAN

Sahman, S.Pd seorang anak yang terlahir dari rahim keluarga petani. Ia menghabiskan waktu kecilnya dihamparan persawahan yang ada di bundaran Giri Menang Square ( GMS). Tekadnya yang kuat menghantarnya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi Agama, Nusa dan Bangsa. Krikil-kirikil tajam, ia lalui. Universitas kehidupan telah banyak memberikan ilmu bermanfaat yang ia tidak dapatkan dibangku kuliah. Ia pertama kali mengenal dunia tulis menulis berawal ketika berprofesi sebagai loper koran. Sebagai manusia pembelajar, ia meningkatkan kompetensi diri. Akhirnya, ia selama 16 tahun berkecimpung didunia jurnalistik. Berbagai peristiwa dan kebijakan pemerintah daerah Lombok Barat tak terlepas dari goresan penanya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama