Lomba Membaca Nyaring dan Cepat, Bangkitkan Energi Membaca


Lombok Barat- Literasi dasar, membaca nyaring dan membaca cepat dikalangan pelajar masih menjadi pekerjaan rumah bagi dunia pendidikan saat ini.

 Hal itu terungkap saat lomba membaca nyaring dan membaca cepat, serta refleksi buku sejarah jenjang SD, SMP dan SMA yang diselengarakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Lombok Barat.

" Tradisi literasi kita saat ini memprihatinkan. Sesorang membaca buku hanya mampu bertahan enam menit. Jika main handphone, kita mampu bertahan tiga jam lebih perhari," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Lombok Barat H. Saepul Ahkam  Senin,  (3/10).

Menurutnya, lomba membaca nyaring dan membaca cepat ini sebagai langkah membangkitkan tradisi dan energi membaca dikalangan pelajar. Dunia digital saat ini juga menjadi tantangan yang tak mudah bagi kalangan pelajar. Banyak waktu yang tersita bagi kalangan pelajar karena mereka asyik bermain handpone.

"Hoaks dan konten yang tidak layak menjadi tantangan bagi pelajar. Pilihanya, kita harus membangkitkan tradisi literasi, "katanya.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata ini, sempat melakukan testimoni bagi guru yang hadir saat itu.  Sebagian besar,  dari hasil testimoni para guru tersebut, mereka kebayakan menyampaikan bahwa akan memasukan anaknya ke Ponpes. 

"Kita semua memiliki tanggungjawab mencerdaskan anak bangsa,"katanya seraya mengatakan bahwa lomba ini diselengarakan bertujuan agar pelajar dan para guru akrab dengan Disarpus. Sebab, jika mengharapkan pengunjung  yang datang ke Disarpus, tanpa ada kegiatan ini dinilai masih minim karena ia menilai bahwa Disarpus bukan gudang buku, tapi gudang ilmu pengetahuan. 

" Kalau menunggu pengunjung yang datang, masih minim. Ya, harus dibuatkan kegiatan. Disarpus gudang ilmu,"katanya sembari memberikan apresiasi bagi sekolah yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.

"Kami juga menggelar pameran museum. Pameran ini untuk memberikan wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat. Mengunjungi museum sering dikreditkan dengan mengembangkan kreativitas dan rasa ingin tahu pada anak-anak,"katanya.

SAHMAN

Sahman, S.Pd seorang anak yang terlahir dari rahim keluarga petani. Ia menghabiskan waktu kecilnya dihamparan persawahan yang ada di bundaran Giri Menang Square ( GMS). Tekadnya yang kuat menghantarnya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi Agama, Nusa dan Bangsa. Krikil-kirikil tajam, ia lalui. Universitas kehidupan telah banyak memberikan ilmu bermanfaat yang ia tidak dapatkan dibangku kuliah. Ia pertama kali mengenal dunia tulis menulis berawal ketika berprofesi sebagai loper koran. Sebagai manusia pembelajar, ia meningkatkan kompetensi diri. Akhirnya, ia selama 16 tahun berkecimpung didunia jurnalistik. Berbagai peristiwa dan kebijakan pemerintah daerah Lombok Barat tak terlepas dari goresan penanya.

3 Komentar

  1. Mantap .. program yang dapat mendongkrak minat baca

    BalasHapus
  2. Ajang menumbuhkan minat baca sejak dini bagi generasi muda...

    BalasHapus
  3. Suatu usaha yg luar biasa utk menumbuhkan minat baca bagi generasi bangsa ini.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama